Ekonomi 2025 Diprediksi Stagnan di 5 Persen, INDEF Soroti Masalah Industri dan Utang
Jakarta, Monitorkreatif.id – Ekonom Senior INDEF, Didik J Rachbini, memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan stagnan di angka 5 persen, sama seperti tahun 2024.
Dilansir dari detik.com, Menurutnya, hal ini disebabkan tidak adanya strategi kebijakan yang mampu mengatasi deindustrialisasi dini yang tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) yang terus melandai ke zona kontraktif atau di bawah 50%.
“Sektor industri hanya tumbuh 3-4% dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kondisi ini, apakah layak kita berharap pertumbuhan ekonomi mencapai 8%?” ujar Didik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/12/2024).
Didik menegaskan perlunya reindustrialisasi berbasis sumber daya alam sebagai terobosan untuk menggenjot sektor industri. Ia mencontohkan strategi resource-based industry, led-export industry, dan outward-looking industry yang terbukti sukses di berbagai negara industri.
“Tanpa perubahan strategi seperti ini, mustahil mencapai target pertumbuhan 8 persen. Kemampuan industri bersaing di pasar internasional menjadi kunci,” tambah Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Selain persoalan sektor industri, Didik juga menyoroti permasalahan fiskal, terutama utang pemerintah yang terus membengkak. Rasio utang terhadap PDB meningkat dari 26% pada 2010 menjadi 38,55% pada 2024. Per September 2024, total utang pemerintah tercatat sebesar Rp8.473,90 triliun.
“Praktik kebijakan ekonomi berbasis utang seperti ini tidak sehat. Bahkan, suku bunga obligasi utang Indonesia adalah yang tertinggi di ASEAN, mencapai 7,2 persen. Ini membebani rakyat karena harus dibayar melalui pajak dalam jumlah besar,” jelas Didik.
Ia menekankan perlunya perubahan kebijakan ekonomi yang lebih sehat dan strategis agar Indonesia dapat keluar dari tekanan ekonomi saat ini dan meningkatkan daya saing di pasar internasional.
(Red).
Tinggalkan Balasan